Assalamu'alaikum wr. wb.
Siswa siswi MTs. Al-Ihsan Babakanmanjeti yang Bapak cintai!
Dalam kegiatan Ramadhan ini, Bapak Memberikan materi dengan tema :
" Pahala orang yang sedekah kepada anak yatim di bulan
Ramadhan"
Bersedekah kepada anak yatim adalah salah satu ibadah yang
dianjurkan di dalam islam. Pahala orang yang bersedekah kepada anak yatim
adalah sebagai berikut:
1. Di doakan Malaikat
Pertama-tama yang harus diingat, orang yang senantiasa
bersedekah akan di doakan oleh malaikat. Malaikat akan mendoakan orang yang
senang bersedekah untuk mendapatkan ganti dan memperoleh keberkahan dari Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, dan doa malaikat adalah salah satu doa yang mustajab.
Hal ini telah dijelaskan dalam salah satu hadits:
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang
turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin
memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah
kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari no.
1442 dan Muslim no. 1010)
Menurut salah satu ulama, sedekah yang dimaksud adalah
sedekah wajib kepada keluarga atau yang dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi.
Maka menafkahi anak yatim yang masih merupakan karib kerabat juga termasuk
dalam hal ini.
2. Hartanya akan diganti oleh Allah SWT
Orang yang menafkahkan hartanya dalam ketaatan, akan diganti
oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hal ini berarti juga termasuk orang-orang yang
menafkahkan hartanya untuk anak-anak yatim.
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi
siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi
(siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka
Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS.
Saba’: 39).
3. Ditempatkan di dekat Rasulullah SAW
Orang yang menanggung anak yatim (dalam hal ini berarti ia
juga menyedekahkannya) maka akan memiliki kedudukan yang dekat dengan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti halnya jari telunjuk dan jari
tengah di surga nanti.
Anak yatim yang dimaksud adalah seseorang yang kehilangan
ayahnya sebelum mencapai usia dewasa. Menanggung anak yatim berarti mengurusi
segala keperluan hidupnya, mengasuhnya, mendidiknya, menyantuninya baik dari
harta sendiri maupun harta anak yatim tersebut jika dia mendapatkan kepercayaan
untuk mengelolanya. Hadits ini meliputi orang-orang yang menyantuni anak yatim
yang memiliki hubungan keluarga maupun yang tidak ada hubungan keluarga sama
sekali. Hal itu dijelaskan dalam hadits di bawah ini:
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga
seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari
telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak
merenggangkan keduanya. (HR al-Bukhari (no. 4998 dan 5659, Shahih)
4. Tidak termasuk golongan yang ingkar atas hari pembalasan
Orang-orang yang bersedekah kepada anak yatim tidak termasuk
orang yang mendustakan atau mengingkari adanya hari pembalasan. Dalam surat
Al-Mauun, disebutkan bahwa salah satu orang yang mendutakan hari pembalasan
adalah mereka yang menghardik anak yatim.
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan hari pembalasan?
Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan
orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya’ dan enggan (menolong dengan) barang berguna.”
(QS. Al Maa’uun: 1-7).
5. Dinaungi Allah SWT
Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, berarti hal
ini juga bisa termasuk bersedekah untuk anak-anak yatim, akan menjadi salah
satu manusia yang dinaungi Allah Subhanahu Wa’ Ta’ala di hari kiamat nanti.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan orang yang akan diberi naungan
oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Seorang
pemimpin yang adil. Seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah
kepada Allah ‘azza wa jalla. Seorang lelaki yang hatinya bergantung di
masjid-masjid. Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah, mereka
berdua bertemu dan berpisah karena-Nya. Seorang lelaki yang diajak oleh seorang
perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu dia berkata, ‘Aku takut
kepada Allah’. Seorang lelaki yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya. Dan
seorang lelaki yang mengingat Allah dalam kesendirian lalu mengalirlah air
matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Meredakan Murka Allah SWT
Orang yang bersedekah diam-diam, dalam hal ini juga bisa
bersedekah kepada anak yatim,dapat meredakan murka Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya sedekah secara rahasia
bisa meredam murka Rabb [Allah] tabaroka wa ta’ala.” (HR. ath-Thabrani dalam
al-Kabir, lihat Shahih at-Targhib [1/532])
7. Termasuk Orang yang Bertaqwa
Orang yang menafkahkan hartanya dalam waktu lapang maupun
sempit, maka hal ini bisa juga menafkahkan hartanya untuk anak yatim, termasuk
orang-orang yang bertakwa.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnyya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan sebagian hartanya, baik
diwaktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”
(Q.S. Ali-Imron : 133-134 )